Kamis, 24 Februari 2011

Kota kuno Hierapolis di Pamukkale Turki

Pamukkale, yang berarti "benteng kapas" di Turki, adalah sebuah situs alam di selatan-barat Turki di Provinsi Denizli. Kota berisi air panas dan travertines, teras mineral karbonat yang ditinggalkan oleh air yang mengalir. Ini terletak di Turki's Inner Aegea wilayah, di Sungai Menderes lembah, yang mempunyai iklim untuk hampir sepanjang tahun.

Kota kuno Hierapolis dibangun di atas putih "benteng" yang total sekitar 2.700 meter (8.900 kaki) panjang dan 160 meter (520 kaki) tinggi. Hal ini dapat dilihat dari bukit-bukit di seberang lembah di kota Denizli, 20 km jauhnya.

Pariwisata adalah dan telah menjadi industri utama. Orang-orang mandi di kolam selama ribuan tahun. Seperti yang baru-baru ini sebagai pertengahan abad ke-20, hotel dibangun di atas reruntuhan Heropolis, menyebabkan kerusakan besar. Jalan pendekatan ini dibangun dari lembah di atas teras, dan sepeda motor diizinkan untuk naik dan menuruni lereng. Ketika kawasan itu dinyatakan sebagai situs warisan dunia, hotel-hotel dihancurkan dan jalan dihapus dan diganti dengan kolam-kolam buatan. Mengenakan sepatu di dalam air dilarang untuk melindungi deposito.

Gambar-gambar lihat di sini

Memetik Uang dari Investasi Pohon 'Jabon'

Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.

Istilah Jabon mulai familiar dikalangan masyarakat beberapa tahun terakhir. Kepopuleran jabon seakan menenggelamkan pohon sengon yang sebelumnya sudah banyak dikembangkan.

Jabon sering diplesetkan dengan istilah 'jati bonsor' (jabon) yaitu jenis pohon yang mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Sehingga tak heran jenis pohon ini cocok sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu seperti plywood maupun industri pulp maupun kertas.

Kemasyuran pohon jabon sebagai salah satu pohon yang bernilai ekonomis tinggi, juga telah diakui oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Zulkifli menilai, harga jual kayu jabon bernilai tinggi sehingga cocok untuk investasi masyarakat.

"Satu kubik pohon jabon sekarang harganya Rp 1,6 juta, kalau harga beberapa tahun lagi, pasti lebih mahal," kata Zulkifli akhir pekan lalu.

Zulkifli mengatakan panen jabon bisa dipetik dalam waktu hanya 6-7 tahun paling lama. Selain buat investasi, menanam jabon juga bisa menjadi saran mensukseskan program menanam 1 miliar pohon.

"Pohon jabon ini pionir, dimana-mana banyak terutama di Sulawesi, sebagai tanaman endemik," kata Zulkifli.

Sementara itu Pemimpin Pelaksana Balai Pemeliharaan Tanaman Hutan Jawa Madura Acad Sudrajat mengatakan gambaran kasar investasi pohon jabon sangat menggiurkan.

Ia menuturkan modal bibit jabon siap tanam hanya Rp 2.000-2.500. Sementara dengan perhitungan harga satu kubik pohon jabon Rp 1,6 juta dengan setiap pohon jabon umur 6 tahun bisa diperoleh dua kubik, sudah terbayang berapa margin yang diperoleh si investor.

"Bayangkan saja keuntunganya luar biasa dari modal Rp 2.500 per pohon menjadi Rp 3 juta," kata Acad.

Hal ini pun diakui oleh Direktur Pembibitan Kementerian Kehutanan Bejo Santoso, menurutnya setiap kali panen dalam satu hektar bisa diperoleh perputaran uang hingga Rp 500 juta. Tawaran investasi jabon, kini menurutnya sudah menjadi primadona baru untuk investasi.

"Yang menarik, dari hasil tulisan yang ada hingga kini jabon belum ada penyakitnya. Di Jawa sudah banyak penampungnya untuk industri plywood," kata Bejo.

Acad menjelaskan dengan perhitungan jarak penanaman 3x3 meter, maka setiap hektarnya bisa ditanam 400 pohon. Ia menghitung, nilai ekonomis penanaman jabon bisa diperoleh dari penanaman pohon sedikitnya setengah hektar.

"Lahan tergantung milik sendiri, setengah hektar lumayan 200 pohon pun bisa," katanya.

Dikatakannya, pohon jabon memiliki karakteristik tumbuh baik di ketinggian 0-700 meter diatas permukaan laut. Bahkan kata dia lokasi yang baik jabon sangat tumbuh baik di kawasan lembah.

Menurutnya jabon memiliki dua jenis yaitu jabon merah dan jabon putih, dua-duanya memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya jabon merah memiliki karakter kayu yang keras sedangkan jabon putih sebaliknya.

Untuk urusan bibit, Acad menuturkan informasi soal bibit bisa diperoleh di pusat-pusat persemaian yang dibangun kementerian kehutanan. Misalnya pusat persemaian Cimanggis, Depok yang berlokasi di Jalan Raya Bogor.

Acad menambahkan, harga bibit saat ini untuk yang sudah disertifikasi (teruji) Rp 14 juta per Kg sementara untuk yang belum bersertifikat hanya Rp 3-4 juta per Kg. Biasanya dari 1 kg bibit jabon bisa didapat 20 juta benih, namun jika sudah disemai biasanya akan efektif tumbuh hanya kurang lebih 2 juta bibit siap tanam.

Ia menghitung dari 1 Kg bibit yang mencapai 2 juta benih siap tanam, maka setidaknya bisa ditampung untuk luasan lahan 5000 hektar. Dengan perhitungan setiap satu hektar bisa ditanam 400 pohon jabon.

Soal pemasaran, menurut Acad penanaman jabon di wilayah Jawa masih menjanjikan dengan wilayah lainnya. Hal ini karena di Jawa banyak bertebaran industri-industri kayu maupun kertas.

"Sekarang di Jawa sudah banyak di Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan pembeli banyak yang langsung ke kebon dari pihak pabrik maupun bandar kayu. Jabon bisa dipakai untuk bahan baku pabrik kertas, plywood, bahan pertukangan," katanya.

6 Program 'Serba Murah' SBY untuk kesejahteraan rakyat

Presiden SBY menjanjikan enam program 'serba murah' kepada masyarakat. Keenam program ini mencakup soal rumah hingga listrik murah, yang alasannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Kita berencana untuk meningkatkan dan memperluas program-program pro rakyat dengan 6 program baru," jelas SBY saat memberi arahan dalam raker pemerintah bidang ekonomi di Istana Bogor, Selasa (22/2/2011).

Keenam program 'serba murah' yang dijanjikan SBY adalah:
Program rumah sangat murah
Program kendaraan angkutan umum murah
Program air bersih
Program listrik murah dan hemat
Peningkatan kehidupan nelayan
Program peningkatan masyarakat pinggiran perkotaan
"Enam program ini akan saya angkat ke depan," janji SBY.

SBY menjelaskan sedikit mengenai beberapa program tersebut. Untuk program rumah murah, SBY mengatakan akan menyediakan rumah seharga Rp 20-25 juta untuk rakyat berpenghasilan rendah.

"Pembeliannya dengan kredit sangat lunak, karena pemerintah membantu sebagian biaya pembeliannya," jelas SBY.

Sementara untuk program air bersih, SBY mengatakan tak akan ada lagi krisis air di Indonesia di 2025. Akan dialokasikan dana yang besar dari APBN untuk penyediaan air bersih.

SBY juga menjanjikan listrik murah dengan memerintahkan PLN mengurangi penggunaan BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Pemerintah juga mengadakan program bohlam hemat untuk rumah tangga. Ada juga perluasan energi surta yang dinilai murah.

"Para petani akan ada pembuatan rumah sangat murah. Ada pekerjaan alternatif dan tambahan bagi keluarga dan nelayan. Lalu pembangunan SPBU solar, angkutan umum murah dan fasilitas bank," tutur SBY.

"Nah 6 program ini saudara-saudara, akan menjadi kluster keempat dari program pro rakyat. Artinya rakyat membeli sesuatu dengan harga sangat murah dengan sebagian dibantu pemerintah," tukas SBY.