Minggu, 03 Oktober 2010

Kisah terbentuk

Beberapa hari setelah lebaran 2010, di Jakarta, disadari bahwa ternyata, beberapa cucu dari Op. Hajjah Nainggolan telah berdomisi di Jakarta dengan berbagai profesi. Khususnya mereka yang menyelesaikan pendidikan di Lembaga Pendidikan Al Kautsar Al Akbar yang didirikan oleh Abuya Ali Akbar Marbun.

Untuk menjalin dan mempererat silaturrahmi, kami melihat adanya urgensi untuk membentuk kumpulan baik itu offline maupun online agar terjadi jalinan kasih antar sesama cucu yang tamat dari Al Akautsar Al Akbar selama pendidikan 6 tahun, sehingga para cucu dapat tetap komit mengamalkan dan mengimplementasikan pendidikannya.





Kumpulan ini nantinya akan menjadi wadah tukar menukar informasi dan saling bantu membantu sesama cucu maupun cicit dalam hal pendidikan, pekerjaan dan berbagai tema kekeluargaan lainnya.

Abuya Ali Akbar Marbun merupakan pendiri Pesantren Al Kautar Al Akbar, putera ke-7 dari delapan anak-anak dari Hajjah Khadizah Nainggolan dan Tuan Guru Buyung Marbun. Pesantren Al Kautsar Al Akbar, terletak di Jalan Pelajar Ujung No. 264 Medan, Sumatera Utara, Indonesia, telah berhasil mencetak ribuan alumninya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lembaga ini mempunyai dua jenjang yakni setingkat sekolah menengah pertama (Madrasah Tsanawiyah) dan sekolah menengah atas (Madrasah Aliyah) sesuai dengan kurikulum yang digariskan oleh Dpartemen Agama RI. Selain itu lembaga ini juga memeberikan pelajaran ekstrakulikuler kepesantrenan yang kemudian santrinya dibekali dengan ijazah pesantren sebagai tanda kualifikasi dalam memahami dasar-dasar ilmu agama.

Selain Pesantren Al AKautsar Al Akbar di Jalan Pelajar Timur No. 264 Medan, pesantren ini juga membawahi sebuah cabang yang bernama Pesantren Al AKautsar Al Akbar di Lae Toras, Tarabintang, lembaga pesantren satu-satunya di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, sebuah mesjid di Pulo Bali, Sinamo, Pakkat, sebuah mesjid di Siniang, Pakkat dan lain sebagainya.

Cucu dari Hajjah Khadijah Nainggolan yang juga dikenal dengan kemenakan Abuya Ali Akbar Marbun, telah tersebar di Indonesia maupun luar negeri, baik itu bekerja maupun pendidikan. Sehingga diharapkan, dengan adanya wadah ini, akan meningkatkan ukhuwah ketaqwaan dan keimanan pada diri mereka masing-masing.

Anggota wadah ini adalah mereka yang menamatkan pendidikan selama enam tahun dan telah mengalami proses pengabdian selama setahun, walau pun begitu, untuk meningkatkan peran, mereka yang pernah dan tidak menamatkan pendidikan juga dimasukkan. Sehingga semangat belajar itu tetap terjaga dengan motto: "Tuntutlah Ilmu Dari Buaian Sampai Ke Liang Lahat"

Susunan kepengurusan:

Patron: Almahumah Hajjah Khadizah Nainggolan, Almarhum Tuan Guru Buyung Marbun, Abuya Ali Akbar Marbun, Tuan Guru Mahmun Syarief Marbun, KH Moraippa Marbun.

Ketua : Julkifli Marbun, MA (Enam tahun dan pengabdian)(Cucu dan kemenakan Abuya Ali Akbar Marbun)
Sekretaris : Nursyahri Marbun, S.Q. (Enam tahun)(Cucu dan kemenakan)
Bendahara : M Yusuf Marbun, MA (Enam Tahun) (Cucu dan kemenakan)

LO Medan : Rodiah Marbun, M. Pd (Enam tahun dan pengabdian) (Cucu dan Kemenakan)
: Nurjurriatussyifah Marbun (Enam tahun dan pengabdian)(Cucu dan Kemenakan)

LO Pakkat sekitarnya : Nurjannah Marbun (Enam tahun dan pengabdian) (Cucu dan kemenakan)

Anggota

1. Zulkarnaen Marbun (+/- 4 tahun) (Cucu dan kemenakan Ali Akbar Marbun)
2. Sholehuddin Marbun ( 2 tahun)(Cicit dan Cucu Ali Akbar Marbun)
3. Jhon Marbun (6 tahun )(Cicit dan Cucu)
4. Ibnu Majah Marbun (1 tahun )(Cicit dan Cucu)
5. Zacky Marbun (6 Tahun)(Cicit dan Cucu)
6. Lainnya yang masih terbuka dan belum terdata



Wabillahi Taufiq Wa Al-Hidayah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar