Sabtu, 30 Oktober 2010

PPOHNTAAS peduli Mentawai

Assalamu alaikum wr wb.

Sesuai dengan surat undangan MAAC tgl 28 oktober 2010 ke inbox kami (terlampir), mengenai penggalangan dana untuk korban Mentawai dan Yogya (yang sedang diberi cobaan), dan berhubungan karena k...ami berhalangan dalam acara tersebut, kami alumni Al Kautsar Al Akbar di Yordania berinisiatif untuk mengumpulkan dana, untuk kemudian disalurkan, via MAAC, kepada yang membutuhkan.

Adapun perincian yang meyumbang sbb:

1. Hamba Allah : Rp. 300.000
2. H. Ahmad Jubeir Marbun a/n Kepengurusan PP Kamis (http://kamis-marbun.blogspot.com/) Rp. 200.000
3. H. M. Yusuf Marbun a/n PP kepengurusan IMMSS (http://immss.blogspot.com/) Rp. 200.000
4. A/n kepengurusan PPOHNTAAS (http://ppohntaas.blogspot.com/) Rp. 139.414

Dana dengan total Rp. 839.414, telah ditransfer ke BCA a/n: alween 383 111861 8, Cab. Menara BCA Grand Indonesia dengan sender: Muhammad Yusuf Marbun.

Demikian kami informasikan, semoga Allah SWT meringankan beban para saudara yang tertimpa musibah serta diberi kesuksesan dan kemudahan dalam hidup kepada para penyumbang. Kami juga berdoa semoga MAAC selalu berjaya dan sukses dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiannya.

Wassalam,
Hormat Kami

Julkifli Marbun


Lampiran:

Ma'had Alkautsar Alakbar Comunity October 28 at 2:14pm Reply • Report
assalamualaikum wr.wb
sesuai dengan salah satu tujuan didirikannya MAAC yakni sebagai wadah sosial dan bermanfaat bagi umat.maka MAAC dengan ini mengajak para sahabat untuk berpartisipasi dalam penggalangan bantuan untuk saudara2 kita yang sedang diberi cobaan.
adapun bantuan yg dibutuhkan berupa:
1. uang
2. makanan ex: mie instant,susu cair,dll
3. selimut,handuk,pampers,pembalut,dl
4. masker,pakaian layak pakai dll
untuk penggalangan dana,akan dikoordinir oleh masing2 koordinator angkatan
bagi angkatan yg belum memiliki koordinator mohon info.
(info koordinator angkatan bisa dilihat di grup MAAC)
untuk pengumpulan bantuan akan diterima pada:
hari : minggu, 31 oktober 2010
pukul : 13.00 s/d 15.00wib
tempat : wong solo polonia
cp : susanna_angkatan 8 (082165031002)
berhubung MAAC belum memiliki rekening sendiri,untuk sementara no.rek yg dapat digunakan adalah:
BCA a/n: alween 383 111861 8

bagi yang telah menyumbang mohon info via sms ke:
085270222677 (alween_angkatan 10)
bagi koordinator akan diberi kode akses internet banking untuk transparansi dana yang terkumpul.
sukronSee More
32 minut

Senin, 25 Oktober 2010

Zakat Akhirnya Jadi Pengurang Pajak

Pemerintah akhirnya mengeluarkan peraturan yang mengatur zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib, dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2010 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 20 Agustus 2010 lalu.
Dalam salinan PP yang dikutip detikFinance, Jumat (22/10), aturan tersebut mulai berlaku sejak 23 Agustus 2010.

Pada aturan tersebut, zakat atau sumbangan keagamaan yang bisa menjadi pengurang pajak adalah zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam. Zakat tersebut harus dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk dan disahkan oleh pemerintah.

Atau, sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama selain agama Islam, yang diakui di Indonesia yang dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

Aturan ini menyebutkan, zakat yang dibayarkan ke badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang tidak dibentuk dan disahkan oleh pemerintah, tidak bisa menjadi faktor pengurang penghasilan kena pajak.

Pelaksanaan aturan ini berlaku surut untuk zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib sejak 1 Januari 2009.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan keberatannya mengenai usulan zakat sebagai salah satu unsur pengurang perhitungan pendapatan kena pajak.

Jumat, 15 Oktober 2010

Wisata Kuliner Lancar, Kolesterol Terjaga

Tahu, tempe dan ikan memang sehat, tapi bila digoreng dengan cara deep fry, lemak jenuhnya jadi tinggi dan memicu peningkatan kolesterol. Dari pada digoreng, saran Fiastuti, lebih baik ikan diolah dengan cara di tim, rebus, dibuat sup, atau pepes. "Menghindari kolesterol bukan berarti tak bisa makan enak," papar Fiastuti.

Ia menambahkan, minyak kelapa mengandung lemak jenuh, sementara minyak zaitun, alpukat dan kacang-kacangan mengandung lemak tak jenuh tunggal. Sedangkan minyak ikan mengandung lemak tak jenuh ganda. Meski penjelasan di atas terkesan "seram", bukan berarti tak boleh makan ini-itu. Berwisata kuliner tetap boleh dilakukan, asal tetap memerhatikan jumlah dan komposisi makanan, kandungan nurtisi dan cara memasaknya.

CICIPI SEDIKIT

Sesekali makan melebihi porsi tak apa-apa, tapi tetap harus diimbangi dengan buah dan sayur, minimal lima porsi sehari. Seporsi buah bisa diartikan dengan apel satu butir atau pir sebutir, atau 10 buah berukuran kecil, misalnya kelengkeng. Bila yang disantap steik dan daging, tentu tak bisa setiap hari berwisata kuliner seperti ini.

Namun, akan lebih baik bila makanan sehat yang dipilih. Toh, tetap lezat dan pilihannya banyak, antara lain siomay, schotel tahu, tempe bacem atau tempe bakar, pepes tahu atau ikan, sup ikan, tim ikan, pecel, gado-gado, karedok, asinan dan lainnya. "Jangan makan demi gengsi, karena masih banyak orang yang makan sesuatu dengan alasan gengsi," tuturnya.

Misalnya, makanan cepat saji dan salad. Padahal, salad dressing-nya saja banyak yang tinggi kolesterol dan lemak. Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan saat berwisata kuliner. Antara lain, bila yang ingin disantap cukup banyak, misalnya saat datang ke festival kuliner, cicipi satu jenis makanan dalam porsi kecil. Ajak orang lain untuk berbagi makanan yang ingin dicoba.

Selain tak cepat kenyang, cara ini bisa membuat kolesterol yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit dibanding bila kita menyantapnya dalam jumlah satu porsi penuh. "Atau, santap sayur dalam jumlah agak banyak di pagi hari sebelum ke tempat wisata kuliner. Sampai di sana, baru mencoba beberapa makanan yang diinginkan dalam porsi secukupnya."

Pada saat datang ke pesta, lanjut Fiastuti, boleh menyantap menu melebihi porsi sehat, asal tidak sering. "Sebulan sekali bolehlah. Selebihnya, pilih menu sehatnya," saran Fiastuti sambil mengingatkan, makanan "modern" seperti junk food dan makanan cepat saji pun mengandung lemak lebih banyak dari yang dibutuhkan, bahkan berkali-kali lipat.

BERISIKOKAH ANDA?
Bila berat badan terus naik hingga melebihi batas normalnya, artinya jumlah yang disantap sudah berlebih. Secara kualitas, porsi makan yang baik haruslah mengandung 60-65 persen karbohidrat, 25-30 persen lemak, dan 15-20 persen protein. Lemak yang dibutuhkan itu, harus terkandung lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal maupun ganda, masing-masing tak boleh lebih dari 10 persen, ditambah kolesterol yang tak boleh lebih dari 300 mg per hari.

Rumit? Tidak juga. Menurut Fiastuti, wanita yang tak berdiet membutuhkan 1500-1800 kalori per hari. Bila dijabarkan dalam menu, sarapan terdiri dari nasi tiga perempat gelas, satu lauk hewani (misalnya, sepotong ayam) atau satu lauk nabati (sepotong tahu atau tempe), semangkuk sayur, buah, dan satu sendok sayur. Menu makan siang dan malam, segelas nasi, satu lauk hewani, satu lauk nabati, semangkuk sayur, seporsi buah dan dua sendok sayur.

Risiko seseorang mendapatkan serangan jantung atau penyumbatan pembuluh darah bisa dilihat dari rasio antara kolesterol total dan kolesterol baik. Risiko yang dianjurkan, hasil rasio yang kurang dari 4,5. Batas kolesterol total 200 mg/ dl, kolesterol jahat 150, dan kolesterol baik sebaiknya lebih dari 45.

Fiastuti mencontohkan, misalnya kolesterol total seseorang 250 mg/ dl, sedangkan kolesterol baiknya 80 mg/ dl. "Bagi saja 250 mg/ dl dengan 80 mg/ dl, hasilnya tak lebih dari 4. Rasio itu masih bagus. Tapi jika kolesterol totalnya 160 mg/ dl, dan kolesterol baiknya 35 mg/ dl, hasilnya lebih dari 5. Jika seperti ini, berisiko menimbulkan penyumbatan pembuluh darah," jelas Fiastuti.

TIPS MENJAGA KOLESTEROL
1. Stop makan berlebihan. Makanan berlebih akan disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh. Meski belum tentu menjadi kolesterol, tapi ada metabolisme tertentu yang bisa mengubahnya menjadi kolesterol.
2. Hindari lemak hewani. Misalnya, lemak daging sapi. Ingat, steik sirloin mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi! Pilih saja daging has dan konsumsi daging cukup dua kali per minggu.
3. Batasi kuning telur. Si kecil kuning ini juga berkolesterol tinggi, lho!
4. Batasi menyantap seafood. Kecuali ikan, karena seafood (udang, kepiting, kerang, dan lobster) juga berkolesterol tinggi.
5. Perbanyak makan ikan. Terutama ikan dari laut dalam, misalnya tuna, salmon dan kakap.
6. Hindari gorengan. Batasi menyantap makanan yang digoreng.

Sumber

Menikmati Laut Mati, Yordania

Laut mati terletak pada perbatasan antara Jordan dan bagian barat Palestina, laut mati memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (400m) di bawah permukaan laut.

Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pda Jordan Riff Valley dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur dan gypsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.

Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut mati memilii kandungan garam tertinggid ari seluruh laut di dunia. Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Mediteranian.

Saat ini Laut mati mengandung 43 jga metric ton garam. Garam terus mengendap di sepanjang pantai hingga hari ini. Laut mati mengandung ram mineral alami dan lumpur hitam terakumulasi dalam dasar laut mati. Garam mineral alami ini terdiri dari potassium, magnesium, sodium, calcium dan chloride dalam jumlah yang besar.

Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantuk kesehatan. Hal ini sudah lama diketahui oleh King Salomon, Cleopatra dan Herod the Great sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut. Bahkan pada zaman pemerintahan ratu Cleopatra, dia memerintahkan pabrik obat dan kosmetik di bagian di sekitar area laut mati.

Rabu, 13 Oktober 2010

H. Ahmad Jubeir Marbun: Pendidikan Tanpa Batas

Pada tahun 1986, tepatnya pada hari kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus, pengumuman nama-nama siswa-siswi teladan di Pakkat diumumkan. Salah satu yang menjadi siswa teladan ke-3 se kec. Pakkat adalah Ahmad Jubeir Marbun yang mewakili harumnya nama SD I Negeri No 173462 saat itu.

Bagi anak yang dilahirkan sekitar tahun 1974 ini pendidikan bukanlah merupakan sebuah beban dalam kehidupannya. Mengukir prestasi, memberi motivasi kepada orang lain merupakan dua hal yang sangat digandrunginya.

Maka tidak heran, beberapa prestasi pernah diukirnya diantaranya, siswa dengan NEM tertinggi serayon, juara MTQ di Balige, juara MTQ di Dolok Sanggul dab menjuarai beberapa cerdas cermat tingkat sekolah.

Memberi inspirasi kepada orang lain, membuatnya tidak pernah patah arang untuk mencoba tantangan-tantangan pendidikan misalnya melamar STAID yang dibina oleh Menteri Ristek saat itu BJ Habibi, STT Telkom, STAN dan lain sebagainya, walau akhirnya cucu Ompung Guru Hajjah Khadizah Naingolan ini dari anak bungsunya Tuan Guru Mahmun Syarief Marbun bersama Ummi Rotua Sitohang, berlabuh untuk kuliah di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara, sebuah jurusan paforit saat itu.

Para cucu Ompung Guru Hajjah Khadizah Nainggolan menjadiknnya idola demi memacu semangat mengejar ketertinggalan yang biasanya dialami oleh mereka yang lahir di masyarakat rural. Dia merupakan pelopor "Think Globally, Act Locally" bagi keluarga besarnya.

Pada saat umurnya sudah mencapai pertengahan 30-an, beliau masih menunjukkan taring hobbinya untuk menuntut ilmu dengan berangkat ke Bangalore, India demi menguasai Bachelor of Computer Applications (BCA). bangalore merupakan pusat pengembangan dan pelatihan IT terkemuka di India.

Baginya tidak ada batas untuk bersekolah. Tidak ada limit untuk pendidikan. belajar harus dilakukan sampai ke liang lahat. Suriteladan yang ditunjukkan melalui sikap-sikap kecintaan untuk belajar inilah yang menjadi inspirasi dan motovasi kepada keluarganya.

Beliau, yang telah menunaikan rukun Islam ke-5 dua kali itu, menikah dengan Ustadzah br Galingging, seorang guru yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak terpelosok di desa Parmonangan di kec. Pakkat, Humbang Hasundutan.

Beberapa nasehat dan motivasinya masih membekas di mata santri-santrinya yang diajarinya di Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Cabang Lae Toras, Tarabintang, Humbang Hasundutan. Walau beberapa di antara mereka telah tamat kuliah dan bekerja pada bidang masing-masing. Bagi mereka nama Ustadz Ahmad Jubeir Marbun merupakan kenangan yang tak terlupakan dengan metodologi pengajaran yang menyenangkan dan membahagiakan.

Buya Ali Akbar Marbun di President Center Indonesia

Sosok Buya Ali Akbar Marbun masuk dalam tokoh yang menjadi pimpinan pusat President Center Indonesia (PC-Indonesia). Hal itu terlihat dari susunan kepengurusan organisasi ini.

Pendirian PC Indonesia merupakan kelanjutan kerja dari Blora Center didirikan oleh Ketua Presiden Center (PC) Indonesia, H.M. Jusuf Rizal, SE pada tahun 2009 lalu. Blora Center sendiri didirkan oleh Jusuf Rizal bersama Sudi Silalahi pada tahun 2004.

Sejumlah nama memperkuat jaringan PC Indonesia di Pusat, antara lain Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet, Ir. Fadel Muhammad, Tokoh Indonesia Bagian Timur, Ketua Harian Partai Demokrat, Prof. Achmad Mubarok, Prof. Djafar Hafsah, KH. Abdurachman Al-Habsy, mantan Kababinkum TNI AD, Mayjen TNI (Purn) Arief Siregar, SH, MH, MSc, H. Bagus Ali Junaidy, SH (Gus Jun), KH. Syech Ali Akbar Marbun, Anggota Komisi III DPR-RI, Tri Yulianto, SH serta sejumlah nama.

Jaringan PC Indonesia terbentuk di 33 Propinsi hingga Kabupaten/Kota sampai tingkat desa yang bekerjasama dengan jaringan LIRA (Lumbung Informasi Rakyat).

PC Indonesia mendukung beberapa progran pemerintah seperti pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) maupun Program kerakyatan seperti Obat Murah, Jasmas, Bantuan Lansung Tunai (BLT), Kredit Usaha Rakyat (KUR), LPM Mandiri, dll.

Sejumlah elemen bergabung dengan PC Indonesia, antara lain Aliansi Masyarakat Mendukung SBY (ARMY), Gerakan Petani Pendukung SBY, Aliansi Pedagang Pasar Tradisional Pendukung SBY, Angkatan Muda Muhamadiyah dan NU (AMMNU) pendukung SBY, Asosiasi Seniman Indonesia Pendukung SBY, serta berbagai ormas lainnya.

Telepon Sekretariat LPC Pusat: (021) 83792137-70809494 atau 0811909654.

Senin, 11 Oktober 2010

Sepenggal Kisah Tentang KH Moraippa Marbun alias Ustadz Lumban di Kisaran

KH Moraippa Marbun merupakan tokoh disegani di sekitar tempat tinggalnya di Kisaran. Beliau di sana dikenal dengan sebutan Ustadz Lumban. Kata Lumban merupakan kependekan dari Lumban Batu, yang merupakan cabang marga Marbun yang memang menjadi marga keluarganya. Artinya mereka adalah keturunan Marbun dari anaknya bernama Lumban Batu.

Beliau merupakan putera ketiga dari Ompung Guru Hajjah Khadizah Nainggolan dan Tuan Guru Byung Marbun, sekaligus menjadi kakanda dari Buya Ali Akbar Marbun serta Tuan Guru Mahmun Syarief marbun yang berdomisili di Pakkat.

Pada akhir hayatnya, KH Moraippa tinggal di Kisaran, kota yang menjadi domisilinya sejak mempersunting Ummi boru Gajah, Istri tercinta yang meninggal karena kanker rahim.

Beliau berusaha dan memiliki beberapa kios di Pajak Kisaran di sela-sela kesibukannya menjadi pengurus mesjid di kawasan tempat tinggalnya. Salah satu kesukaannya adalah diskusi perbandingan agama dimana beliau dapat menghafal beberapa ayat dari Al Qur'an, Bible dan kitab-kitab ummat beragama lainnya, baik yang berbahasa Arab maupun yang berbahasa Batak.

Dalam berbagai diskusi dengan penulis, beliau berpesan bahwa pengetahuan tentanga perbandingan agama dapat membuka cakrawala pemikiran agama seseorang sehingga yang bersangkutan dapat sekaligus memahami bidang-bidang lainnya seperti ilmu sosial, biologi dan lain sebagainya.

Diskusi tentang agama ini pula yang membuatnya sangat disukai oleh jemaahnya di mesjid yang dibinanya di Kisaran. Maka tak heran ketika beliau menjadi wali pernikahan penulis di Jakarta, ilmu perbandingan agama ini masih terus diasahnya ketika beliau mengajak penulis berdiskusi.

Beliau menghembuskan nafas terakhir di Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, pada saat akan menunaikan ibadah haji yang kedua. Beliau meninggalkan beberapa anak yang didapat dari istri keduanya. Allahummagfilahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu..

Mengenal Tuan Guru Mahmun Syarief Marbun

Di sebuah kawasan yang bernama Siniang, yang sekarang terletak di kec. Pakkat, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara terlahir seorang bayi pada tahun 1949 dari seorang ibunda bernama Khadijah boru Nainggolan, seorang perempuan sederhana yang sejak kecil telah menjadi yatim piatu karena ayahandanya, yang menjadi tukang masak romobongan Sisingamangaraja XII, tewas terbunuh oleh Belanda saat pengepungan dan pengejaran pasukan SM Raja, pahlawan naional RI, di pedalaman tersebut.

Karena terlahir di tahun 1949 tersebut, bayi bungsu tersebut dari delapan bersaudara dinamakan Jure Aman, yang berarti secara de jure, Indonesia telah aman dari penjajahan Belanda karena di tahun 1949 lah, pihak Belanda mengakui sepenuhnya kemerdekaan RI yang diproklamasikan oleh dwitunggal Sukarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 atau tepatnya pada tanggal 8 Ramadhan 1364 H.

Ayahandanya bernama Buyung Marbun, seorang alim dan musafir ke berbagai wilayah Indonesia sampai ke Pulau Jawa, merupakan salah satu tokoh yang menjadi pendiri mesjid raya di Pakkat, yang sekarang menjadi mesjid terbesar di Pakkat yang terletak di kabupaten Humbang Hasundutan tersebut.

Kakeknya merupakan tokoh pembuka tanah (pambukka huta) di kawasan Simaninggir, sebuah desa lama yang juga menjadi tempat pertemuan kisah cinta antara Buyung dan Khadizah muda. Simaninggir ini pula merupakan salah satu desa yang menjadi tempat tinggal dalam silsilah Marbun.

Semasa kecil beliau menuntut ilmu dengan beberapa tokoh terkemuka di wilayah tersebut, pertama dengan ayahandanya sendiri, kemudian dengan Guru Jeto, seorang sufi yang berasal dari Manduaman yang semuanya dulunya bernama Barus, sebuah kota yang menjadi wilayah masuknya Islam pertama di Indonesia.

Di Kota Kuno Barus ini pula beliau meneruskan pendidikannya, karena saat itu, Barus masih dikenal denan pusak persulukannya, pusat pengembangan pendidikan, basis pertama Muhammadiyah di Sumut dan lain sebagainya.

Setelah menikmati pendidikan di Barus, beliau melanjutkan pendidikan ke Pesantren Purba Baru, atau dikenal saat itu dengan nama Musthofawiyah. Pesantren ini didirkan oleh Tuan Syeikh Musthafa Husein Nasution, seorang modernis dan tokoh penting di Sumatera Utara.

Walaupun sebuah lembaga pesantren, Musthofawiyah mendidik santri-santrinya untuk belajar mandiri, memahani dunia dengan berdikari, dakwah bil hal yang sangat teruji dan lain sebagainya. Karena itulah, ketika Jureaman Marbun yang kemudian mempunyai nama Mahmun Syarif Marbun, pulang ke kampung halaman setelah menamatkan sekolahnya, langsung membangun "losung aek" atau alat penumbukan padi yang digerakkan oleh air secara otomatis, untuk menjawab kebutuhan praktis masyarakat Siniang pada waktu itu.

Tuan Guru Mahmun Syarief Marbun, semasa pendidikan di Musthofawiyah merupakan salah satu santri paling disukai oleh pimpinan pesantren sehingga diberi kepercayaan untuk mengolah beberapa bagian kebun karet pesantren, yang memang sangat luas, di sela-sela kesibukannya mengabdi, mengajar dan menjadi "Guru Muda" di sekolah tersebut.

Berbekal pengalaman mengolah kebun karet inilah, Mahmun muda mulai mengarungi kehidupan bermasyarakat dengan menggeluti dunia usaha berniaga hasil-hasil pertanian, di sela-sela kesibukannya menjadi salah satu pengurus Mesjid Raya Pakkat setelah sebelumnya menjadi aktivis remaja mesjid itu.

Setelah itu, di Pakkat, beliau bertemu dan mempersunting Ummi Rotua Sitohang, salah satu puteri dari tokoh muslim Sijungkang, pendiri mesjid di wilayah tersebut. Ummi Rotua Sitohang merupakan alumnus Zending Islam, sebuah perguruan Islam terkemuka terletak di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumut yang merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah organisasi Al-Washliyah, sebuah organisasi terbesar di Sumatera Utara.

Beberapa filsafat hidup dan ajaran Tuan Guru Mahmun Syarif adalah kecintaanya untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam berniaga. Kecintannya tersebut telah membuatnya bereksperimen untuk mencoba beberapa bentuk perniagaan atau usaha, diantaranya perdagangan hasil-hasil pertanian yang dikenal dulunya bernama "hasil bumi", pertukangan emas, transportasi dan lain sebagainya.

Dari pernikahannya dengan Ummi Rotua Sitohang, Tuan Guru Mahmun Syarif mempunyai tujuh orang putera-puteri. Empat putera dan tiga puteri. Kepada semua anak-anaknya beliau selalu mengajarkan sikap kedermawanan, memberi dan bersedekah. Menurutnya, dengan bersedekah, rezeki seseorang akan kembali atau bertambah seiring dengan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT.

Oleh karena itulah, beliau tidak sungkan-sungkan untuk membantu operasional beberapa mesjid dan bahkan membantu secara finansial Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, yang didirikan oleh kakandanya Buya Ali Akbar Marbun, setiap saat diminta. Kegigihannya terlihat saat beliau bersama Buya Ali Akbar Marbun bahu membahu membangun dan membiayai pendirian Pesantren Al Kautsar Al Akbar, cabang Lae Toras, Tarabintang, Humbahas, Sumut, bersama donatur lainnya, serta beberapa mesjid lainnya.

Sebagai seorang putera Batak, Mahmun Syarief Marbun sangat kuat dalam aturan yang digariskan oleh adat yang bertujuan untuk mengatur kehidupan sosial di masyarakat Batak baik itu yang berada di Bonapasogit maupun di perantauan.

Penghormatannya yang kuat kepada ibundanya, Ompung Guru Hajjah Khadizah Nainggolan, merupakan bagian dari filsafat hidup orang Batak yang sangat mencintai ibunya, sebagaimana beliau menghormati ayahandanya. Untuk itulah, beliau tak segan-segan langsung mewakafkan tanah warisannya di Siniang untuk pembangunan mesjid yang menjadi ikon Siniang. Semua itu diharapkan menjadi amal jariyah kepada kedua orang tuanya di akhirat.

Minggu, 03 Oktober 2010

Kisah terbentuk

Beberapa hari setelah lebaran 2010, di Jakarta, disadari bahwa ternyata, beberapa cucu dari Op. Hajjah Nainggolan telah berdomisi di Jakarta dengan berbagai profesi. Khususnya mereka yang menyelesaikan pendidikan di Lembaga Pendidikan Al Kautsar Al Akbar yang didirikan oleh Abuya Ali Akbar Marbun.

Untuk menjalin dan mempererat silaturrahmi, kami melihat adanya urgensi untuk membentuk kumpulan baik itu offline maupun online agar terjadi jalinan kasih antar sesama cucu yang tamat dari Al Akautsar Al Akbar selama pendidikan 6 tahun, sehingga para cucu dapat tetap komit mengamalkan dan mengimplementasikan pendidikannya.





Kumpulan ini nantinya akan menjadi wadah tukar menukar informasi dan saling bantu membantu sesama cucu maupun cicit dalam hal pendidikan, pekerjaan dan berbagai tema kekeluargaan lainnya.

Abuya Ali Akbar Marbun merupakan pendiri Pesantren Al Kautar Al Akbar, putera ke-7 dari delapan anak-anak dari Hajjah Khadizah Nainggolan dan Tuan Guru Buyung Marbun. Pesantren Al Kautsar Al Akbar, terletak di Jalan Pelajar Ujung No. 264 Medan, Sumatera Utara, Indonesia, telah berhasil mencetak ribuan alumninya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lembaga ini mempunyai dua jenjang yakni setingkat sekolah menengah pertama (Madrasah Tsanawiyah) dan sekolah menengah atas (Madrasah Aliyah) sesuai dengan kurikulum yang digariskan oleh Dpartemen Agama RI. Selain itu lembaga ini juga memeberikan pelajaran ekstrakulikuler kepesantrenan yang kemudian santrinya dibekali dengan ijazah pesantren sebagai tanda kualifikasi dalam memahami dasar-dasar ilmu agama.

Selain Pesantren Al AKautsar Al Akbar di Jalan Pelajar Timur No. 264 Medan, pesantren ini juga membawahi sebuah cabang yang bernama Pesantren Al AKautsar Al Akbar di Lae Toras, Tarabintang, lembaga pesantren satu-satunya di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, sebuah mesjid di Pulo Bali, Sinamo, Pakkat, sebuah mesjid di Siniang, Pakkat dan lain sebagainya.

Cucu dari Hajjah Khadijah Nainggolan yang juga dikenal dengan kemenakan Abuya Ali Akbar Marbun, telah tersebar di Indonesia maupun luar negeri, baik itu bekerja maupun pendidikan. Sehingga diharapkan, dengan adanya wadah ini, akan meningkatkan ukhuwah ketaqwaan dan keimanan pada diri mereka masing-masing.

Anggota wadah ini adalah mereka yang menamatkan pendidikan selama enam tahun dan telah mengalami proses pengabdian selama setahun, walau pun begitu, untuk meningkatkan peran, mereka yang pernah dan tidak menamatkan pendidikan juga dimasukkan. Sehingga semangat belajar itu tetap terjaga dengan motto: "Tuntutlah Ilmu Dari Buaian Sampai Ke Liang Lahat"

Susunan kepengurusan:

Patron: Almahumah Hajjah Khadizah Nainggolan, Almarhum Tuan Guru Buyung Marbun, Abuya Ali Akbar Marbun, Tuan Guru Mahmun Syarief Marbun, KH Moraippa Marbun.

Ketua : Julkifli Marbun, MA (Enam tahun dan pengabdian)(Cucu dan kemenakan Abuya Ali Akbar Marbun)
Sekretaris : Nursyahri Marbun, S.Q. (Enam tahun)(Cucu dan kemenakan)
Bendahara : M Yusuf Marbun, MA (Enam Tahun) (Cucu dan kemenakan)

LO Medan : Rodiah Marbun, M. Pd (Enam tahun dan pengabdian) (Cucu dan Kemenakan)
: Nurjurriatussyifah Marbun (Enam tahun dan pengabdian)(Cucu dan Kemenakan)

LO Pakkat sekitarnya : Nurjannah Marbun (Enam tahun dan pengabdian) (Cucu dan kemenakan)

Anggota

1. Zulkarnaen Marbun (+/- 4 tahun) (Cucu dan kemenakan Ali Akbar Marbun)
2. Sholehuddin Marbun ( 2 tahun)(Cicit dan Cucu Ali Akbar Marbun)
3. Jhon Marbun (6 tahun )(Cicit dan Cucu)
4. Ibnu Majah Marbun (1 tahun )(Cicit dan Cucu)
5. Zacky Marbun (6 Tahun)(Cicit dan Cucu)
6. Lainnya yang masih terbuka dan belum terdata



Wabillahi Taufiq Wa Al-Hidayah